Tuesday, February 21, 2012

"NAHUM SITUMORANG"

#SELAMAT PAGI TAPANULI# 
(Mangaligi Perjalanan HIdup Raja Musik Pob Batak)
_____________________________________________________________
Dongan ale dongan...! Sejam dari waktu pagi hari ini rasanya cukup bagus mengetahui otobiografi dari sang legendaris Lagu Pop Batak ini, Yah..! hanya untuk menambahan pengetahuan, sekaligus menghindari "boku ni otak" pandok ni halak hitai.

Musik majo patujolona :
____________________________________
Adong sada parende tarbonggal jala tar barita
Malo marrude-rude malo muse tahe mangardang
Marnida itahe haholonganmu ma ibana
Ise mai tahe ima laetta Situmorang

Ai molo i marende roham pati do kon sonang
Molo marrude-rude parjudi talu ingkon monang
Situmorang...situmorang situmorang...parrude-rude i tahe. ___________________________________________________________
Demikian salah satu syair Lagu Batak yang sampai sekarang masih cukup sering terdengar.

 Dongan na dua tolu...! Pada masa yang telah berlalau, tak pahamnya saya apa maksud lagu tersebut. Dan siapa Situmorang yang dimaksudpun saya tidak tahu. Tapi sekarang, sepertinya saya bisa katakan, bahwa yang dimaksud Situmorang itu adalah "Nahum Situmorang". Hahahaha...sungguh internet ini gudang dari segala ilmu. Beliau menciptakan lagu mengenai dirinya sendiri. Hebat...!

Dongan ale dongan, berikut beberapa info penting tentang beliau, khususnya bagi para pencinta musik Pop Batak :
_____________
Tempat Lahir
_____________
- Nahum Situmorang lahir di Sipirok pada tanggal 14 Februari 1908, putra dari Guru Kilian Situmorang, sebagai anak ke-5 dari 8 bersaudara. - Pada akhir tahun 1966 Nahum jatuh sakit dan dirawat di RSUP Medan selama hampir 3 tahun hingga akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 20 Oktober 1969.
_______
Karir
_______
- Karirnya sebagai penyanyi dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Pendidikannya yang terakhir adalah sekolah guru Kweekschool di Lembang, Bandung, lulusan tahun 1928.

- Nahum turut dalam barisan Perintis Kemerdekaan sebagai anggota Kongres Pemuda pada tahun 1928 dan mengikuti sayembara untuk menciptakan lagu kebangsaan. Sayembara ini dimenangkan oleh WR Supratman, sementara Nahum mendapatkan tempat kedua.

- Nahum mulai bekerja pada tahun 1929 pada sekolah partikelir Bataksche Studiefonds di Sibolga hingga tahun 1932. Tahun 1932 kemudian pindah ke Tarutung untuk bergabung dengan abangnya Guru Sophar Situmorang dan mendirikan HIS Partikelir Instituut Voor Westers Lager Onderwijs yang berlangsung hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942.

- Seumur hidupnya Nahum tidak pernah bekerja sebagai pegawai pemerintah penjajah Belanda. Semasa mudanya ia telah berkali-kali memenangkan sayembara lagu-lagu, antara lain Sumatera Keroncong Concours di Medan (1936) dan waktu itu rombongan Nahum Situmorang dipimpin oleh Raja Buntal Sinambela, putra Sisingamangaraja XII.

- Pada tahun 1942-1945, Nahum membuka restoran dan menjadi pemusik Jepang Sendenhan Hondohan. Dari tahun 1945-1949, ia menjadi pedagang permata dan emas, dalam pada itu berkarya menciptakan lagu-lagu perjuangan.

- Pada tahun 1949, Nahum pindah ke Medan dan menjadi broker mobil sambil tetap meneruskan karirnya sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Keistimewaan nahum yang dikagumi adalah bahwa dia sanggup menciptakan beserta syair-syairnya dan sekaligus menyanyikannya.

- Ia juga dapat memimpin band-nya sendiri serta sanggup memainkan berbagai instrumen musik. Ia bahkan dapat mencipta lagu saat berada di tengah-tengah orang banyak.

- Tahun 1950-1960 merupakan kurun waktu dimana Nahum paling produktif mencipta lagu.

- Pada tahun 1960, Nahum dan rombongan berkunjung ke Jakarta untuk mengadakan beberapa pertunjukan dan mendapat sambutan

- Yang meriah dari masyarakat dan menerima pujian dari pejabat- pejabat pemerintah serta orang-orang asing (anggota kedutaan) yang turut menyaksikan pertunjukannya.

- Surat-surat penghargaan dari organisasi kebudayaan, masyarakat dan dari pemerintah telah berkali-kali ia peroleh. Terakhir Nahum memperoleh penghargaan Anugerah Seni dari pemerintah Indonesia pada tanggal 17-08-1969.

____________
Hasil Karya
____________
- Selama hidupnya Nahum telah menciptakan sebanyak kurang lebih 120 lagu, dan sampai akhir hayatnya dia tetap tidak kawin.

- Beberapa karyanya yang tidak asing lagi di telinga kita : Alusi Ahu, Anakhonhi Do Hasangapon Di Ahu, Ansideng Ansidoding, Beha Pandundung Bulung, Da Na Tiniptip Sanggar, Dengke Julung Julung, Dijou Ahu Mulak Tu Rura Silindung, Ee Dang Maila Ho, Ketabo-Ketabo, Lissoi, Marhappy-Happy Tung So Boi, Malala Rohangki, Marombus Ombus, Nahinali Bangkudu, Nasonang Do Hita Nadua, Nunga Lao Nunga Lao, O Tao Toba, Pulo Samosir, Sai Gabe Ma Ho, Sai Tudia Ho Marhuta, Sega Na Ma Ho, Sitogol, Tumba Goreng, Utte Malau, dll.
___________
Kesimpulan
___________
- Meskipun beliau sudah tiada, rasanya ingin berterimakasih padanya. Karena berkat kerja kerasnya musik Pop Batak sampai sekarang ini tetap exsis.

- Untuk lagu daerah senusantara, saya berani katakan Musik Batak yang paling berkembang dan paling maju/laris.

- Terbukti lagi para kawan, bahwa kesuksesan itu tidak di dapat dengan mudah, selalu ada tantangan dan rintangnnya tapi sering berakhir dengan manisnya, derngan tabona dan dengan cantiknya. "Cantik Main" kata orang doli. Dongan doli-doli...!

Semoga pengetahuan ini dapat memicu semangat kita untuk terus berkarya sebatas apa yang kita mampu dan dibidang apapun profesi kita.

Selalulah pertanyakan pada diri anda "Sudahkah saya berkarya hari ini ?" Hahahaha... Horas para dongan, Selamat pagi dan Selamat beraktivitas. Semoga hari ini indah 'tuk kalian semua. Enter...!(rfs) ______________________________________________________________
Cat : Sumber Wikipedia dan situs Tano Batak

No comments:

Post a Comment